Gubernur DIY Sri Sultan HB X Lantik 7 Pimpinan Tinggi Pratama DIY

- 2 November 2023, 05:50 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik dan mengambil sumpah jabatan 7 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Daerah DIY, Rabu (01/11) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik dan mengambil sumpah jabatan 7 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Daerah DIY, Rabu (01/11) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. /Humas DIY/

PORTAL JOGJA – Regenerasi kepemimpinan dan proses kaderisasi akan menentukan keberlangsungan jalannya roda birokrasi pemerintahan, yang diharapkan akan berjalan semakin baik dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, para pemimpin yang terpilih harus dapat menjadi pengubah dan pembaharu.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X usai melantik dan mengambil sumpah jabatan 7 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Daerah DIY, Rabu (01/11) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Pelantikan berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 331/Pem.D/UP/D.4 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama ini turut disaksikan oleh Wagub DIY, Ketua DPRD DIY, Sekda DIY, jajaran Kepala OPD DIY, dan tamu undangan lainnya.

“Kata kuncinya adalah inovasi. Satu akronim terpenting dari simbol ‘Satriya’ yang tersemat di dada setiap PNS DIY. Sebab bagi yang mereka yang dilantik, bukanlah sekadar sosok kepala perangkat daerah, tetapi juga merupakan seorang pemimpin sekaligus manajer. Kepemimpinan memberikan hasil yang efektif-inovatif. Manajemen menjalankan secara kreatif-efisien. Pemimpin mengerjakan hal-hal yang benar dan tepat atau do the right things. Manajer mengerjakannya dengan benar dan tepat atau do things right,” ungkap Sri Sultan.

Baca Juga: Sinopsis Film Bats: Human Harvest, Kisah Horor Kelelawar Pemangsa Manusia

Dikatakan Sri Sultan, bagi para pejabat yang dilantik tersebut, sebagai seorang manajer telah memiliki job deskripsi dan tupoksi yang jelas. Sementara sebagai seorang pemimpin, harus mengembangkan kapabilitas pribadi guna meningkatkan kapasitas dan kinerja satuan organisasi yang dipimpinnya.

Setiap jabatan yang diduduki oleh pejabat pratama terlantik hendaknya diibaratkan sebagai “kursi panas”. Dimana sejumlah persoalan yang belum terselesaikan menjadi tantangan ke depan. Dalam fungsi internal lembaga, nilai Amemangun Karyenak Tyasing Sesama pun hendaknya benar-benar ditanamkan. Menjadi motivator yang benar-benar menyegarkan hati dan menumbuhkan semangat kehidupan.

“Itu semua adalah kerja besar yang diamanahkan rakyat untuk merealisasikan keistimewaan DIY. Sehingga kita memerlukan sinergi untuk melipatgandakan energi, selaras dengan nilai Amemangun Karyenak Tyasing Sesama. Konsekuensinya, setiap Kepala OPD dituntut bertipe work-leader, dan menjadi role-model bagi bawahan. Agar mereka pun termotivasi untuk berpikir cerdas, bergerak cepat, dan bekerja giat, dengan pelaksanaan program yang tepat waktu, tepat biaya dan tepat sasaran,” jelas Sri Sultan.

Kepada para kepala OPD yang dilantik pada kesempatan tersebut, Sri Sultan berharap, selain melakukan pengenalan program internal, juga mengenalkan diri kepada stakeholder masing-masing, tentang layanan dan program yang akan digulirkannya. Lantaran semua hal tersebut merupakan kerja bersama secara silang-OPD serumpun.

“Saya berharap, agar Sekda dibantu Asisten Sekda segera me-review dan memutakhirkan rumusan mekanisme Strategi-Silang berikut leading sektornya, untuk panduan pelaksanaan program perangkat daerah. Tujuannya, agar program rumpun OPD, misalnya untuk Reformasi Kalurahan dan penanggulangan kemiskinan, berjalan melalui manajemen KISS yaitu Koordinasi, Integrasi, Sinergi, dengan juklak yang Simpel,” ucap Sri Sultan.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah