PORTAL JOGJA - Yogyakarta, sering dikenal sebagai kota budaya, adalah salah satu kota di Indonesia yang masih menjaga tradisi dan budaya aslinya. Salah satu aspek yang menarik dari tradisi tersebut adalah transportasi tradisional.
Berikut adalah ulasan tentang perkembangan transportasi tradisional di Yogyakarta yang masih eksis hingga saat ini.
Becak
Becak adalah salah satu transportasi tradisional yang paling populer di Yogyakarta. Pada masa awal kemunculannya, becak adalah sarana transportasi utama bagi masyarakat. Kendaraan tiga roda yang ditarik dengan tenaga manusia ini menjadi saksi bisu perkembangan kota Yogyakarta.
Baca Juga: Jokowi Lakukan Kunjungan Kerja ke Kenya dan Sejumlah Negara Afrika, Apa Agendanya
Meskipun kini jumlahnya berkurang karena kemajuan transportasi modern, becak masih dapat ditemukan di berbagai sudut kota, terutama di kawasan Malioboro dan sekitarnya.
Andong
Andong atau kereta kuda adalah transportasi tradisional lainnya yang menjadi ciri khas Yogyakarta. Dulu, andong banyak digunakan oleh keluarga kerajaan dan kalangan elit. Namun, seiring waktu, andong mulai digunakan oleh masyarakat umum.
Saat ini, andong lebih sering dijadikan sebagai wahana wisata, memberikan pengalaman unik bagi turis yang ingin merasakan sensasi berkendara dengan kereta kuda.
Dokar atau Delman
Dokar adalah kereta kuda dengan dua roda yang lebih kecil dari andong. Meskipun kurang populer dibandingkan dengan andong, dokar memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Yogyakarta.
Dokar banyak digunakan terutama untuk keperluan acara khusus seperti pernikahan tradisional, dan sebagawai wahanan di sejumlah lokasi wisata seperti di pantai Parangtritis.
Baca Juga: Festival Gerobak Sapi Pangrekso Andhini Karyo Lestarikan Alat Transportasi Tradisional