Sri Sultan Apresiasi Sinergi Pemda DIY Dan Koperasi Untuk Atasi Stunting

- 9 Agustus 2023, 15:22 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Gebyar Koperasi Istimewa dan Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Selasa (08/08) di Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Gebyar Koperasi Istimewa dan Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Selasa (08/08) di Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman. /Humas DIY /

PORTAL JOGJA – Koperasi harus merubah tata kelola dari konvensional menjadi modern, dengan tetap tanpa kehilangan jati dirinya. Komitmen untuk menjaga stabilitas koperasi sebagai soko guru perekonomian wajib dilakukan, tidak hanya sekedar slogan semata.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan hal demikian pada Gebyar Koperasi Istimewa dan Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Selasa (08/08) di Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman. Pada Gebyar Koperasi tersebut, Sri Sultan mengukuhkan Andi Ritamariani sebagai Kepala Perwakilan BKKBN DIY.

Jiwa berkoperasi perlu dibangkitkan dalam konteks kekinian, dengan syarat mau berubah. Diperlukan rethinking terhadap tata kelola koperasi, melalui transformasi menjadi koperasi yang tangguh, benar-benar milik bersama, dan mampu menjawab persoalan masa depan.

Baca Juga: Jadi Ladang Gali Cuan, Ruben Onsu Sukses Jual Lebih dari 100 Ribu Produk dalam Sehari di Shopee Live!

Sri Sultan menjelaskan, saat ini memang tidak semua koperasi di DIY berkembang. Sri Sultan sangat mendukung upaya-upaya kreatif tentang transformasi perkoperasian, seperti penumbuhan koperasi modern, amalgamasi, spin-off, klinik koperasi, hingga penyelesaian konflik perkoperasian secara tuntas.

“Kita memberikan tambahan modal. Dilakukan modernisasi untuk meningkatkan profesionalisme, mendorong inovasi dan bisa menghadapi tantangan zaman. Sekarang kalau tidak inovatif, tidak bisa berkembang,” pesan Sri Sultan.

Melalui Dana Keistimewaan DIY, Pemda DIY memberikan bantuan tidak hanya modal usaha tapi juga pendampingan. Seperti pada program SiBakul Jogja, bukan hanya mewadahi UKM tapi juga koperasi. Melalui dukungan Dana Keistimewaan di bidang pemasaran, diharapkan barang tidak menumpuk dan mampu dipasarkan dengan baik.

“Di sini yang kita fasilitasi tidak hanya UMKM, tapi koperasi juga. Tahun ini kita sudah rehab Hotel Mutiara dan mereka harus bisa masuk, tapi tetap lewat kurasi bahwa produk harus memenuhi syarat tertentu. Manajemennya juga harus lebih bagus dan kita periksa. Tidak boleh berhenti di prinsip ngoten mawon pun pajeng,” tegas Sri Sultan.

Menurut Sri Sultan, saat ini UMKM dan Koperasi pun tidak hanya berkiprah membangun perekonomian. Namun, mereka juga memiliki peran bersinergi dengan Pemda DIY untuk menekan angka stunting. Hal ini karena stunting menjadi pekerjaan bersama yang harus ditangani segera.

Sri Sultan sangat mengapresiasi koperasi yang aktif berkolaborasi dengan Pemda DIY dalam stunting pada basis 15 kapanewon miskin. Pembagian asupan telur yang dilakukan oleh koperasi-koperasi mitra SiBakul. Ini adalah contoh nyata bagaimana koperasi dapat berkontribusi dan berkolaborasi dalam menanggulangi isu sosial yang kompleks.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah