Network
PORTAL JOGJA - Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala atau Muspusdirla, dikenal masyarakat dengan sebutan Museum Pesawat Terbang. Penyebutan ini bukan tanpa alasan mengingat di museum kebanggaan warga TNI AU ini 61 pesawat terbang menjadi koleksi andalan.
"Salah satu koleksi andalan Muspusdirla adalah pesawat WEL-1 RI-X, produksi anak bangsa, tiga tahun setelah Indonesia merdeka," ungkap Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Yuto Nugroho, Senin (5/6).
Menurut Yuto, pesawat WEL-1 RI-X merupakan pesawat hasil karya Wiweko Supono. Pesawat dibuat tahun 1948 menggunakan mesin sepeda motor Harley Davidson 750 cc keluaran tahun 1928. Roda pesawat, menggunakan roda sepeda motor skuter.
"Pesawat dinamakan Wiweko Experimental Lightplane atau WEL-1 RI-X. Pesawat bermotor tunggal dengan tempat duduk single," terangnya.
Baca Juga: Pelaku Usah Bisa Naik Kelas Melalui Forkom UMKM Kapanewon Sleman
Baca Juga: Mandiri Jogja Marathon 2023 Diharapkan Angkat Perekonomian Sleman
Untuk menumbuhkan minat dirgantara masyarakat, pada bulan Agustus 1948 pesawat WEL-1 RI-X diterbangkan dari Pangkalan Udara Maospati ke Pangkalan Udara Maguwo untuk diikutsertakan dalam pameran kedirgantaraan yang dibuka Presiden Sukarno.
"Saat dibawa pulang ke Madiun menggunakan kereta api, pesawat WEL-1 RI-X hancur karena ledakan granat dalam gerbong," terang Yuto.
Yuto menambahkan, pada tahun 1981, Wiweko Supono membuat tiga replika pesawat WEL-1 RI-X, yaitu satu unit bisa terbang dan dua unit statis. Bedanya, yang bisa terbang tidak menggunakan mesin sepeda motor Harley Davidson lagi tetapi menggunakan mesin Volkswagen-Revmaster type 2001D.
"Pada tanggal 6 Oktober 1981 replika pesawat WEL-1 RI-X diterbangkan dari Madiun ke Solo dan pada tanggal 24 Oktober 1981 menuju Yogyakarta. Di kota terakhir inilah replika pesawat WEL -1 RI-X dimuseumkan bersama pesawat WEL-1 RI-X statis, sebagai bukti kehebatan Bangsa Indobesia. Sementara pesawat WEL-1 RI-X statis yang satunya menjadi koleksi Museum Satria Mandala Jakarta," pungkasnya.***
