Network
PORTAL JOGJA - Kepala BMKG Staklim Mati, Reni Kraningtyas, Rabu, 1 Juli 2020, menyampaikan bahwa dalam beberapa hari mendatang, perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengalami fenomena gelombang tinggi.
Ketinggian gelombang tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi yakni mencapai empat hingga enam meter.
"Diperkirakan gelombang akan mulai turun besok tanggal 3 Juli, menjadi tiga sampai empat meter," katanya.
Baca Juga: Penting! Kalau Mau Gowes, Siapkan Beberapa Hal Ini Sebelumnya
Gelombang tinggi tersebut, menurut pantuan BMKG terjadi akibat tekanan udara yang tinggi di samudera Hindia dan Australia.
"Di samudera Hindia 1026 mb dan Australia 1024 mb, dengan kecepatan angin mulai dari 30 sampai 60 kilometer per jam," jelasnya.
Reni menyampaikan bahwa tingginya gelombang laut tersebut cukup berbahaya bagi aktivitas masyarakat di sekitar pesisir.
Baca Juga: Pembayaran Ganti Rugi Lahan Jalur Kereta di Kulon Progo Belum Selesai
Terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai akibat tingginya gelombang tersebut, yakni masyarkat dan wisatawan untuk sementara jangan mandi di laut.
Lalu, bagi para nelayan yang menggunakan perahu kecil, sebaiknya tidak melaut dulu karena tinggi gelombang yang dapat mencapai ketinggian 4 - 6 meter.
Sementara itu, pelaku usaha di kawasan pantai diharapkan mewaspadai gelombang pasang di sekitar pantai.
Baca Juga: Objek Wisata Kulon Progo Simulasi Pembukaan, Apa Syarat-syaratnya?
"Selain itu, seluruh pihak baiknya memperhatikan himbauan dari petugas SAR di lapangan dan terus mengupdate informasi tinggi gelombang dari BMKG," tambahnya. (*)
