PORTALJOGJA.COM - Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyatakan protokol baru jauh lebih penting diatensi daripada normal baru. Alasannya, masyarakat telah jenuh menjalani hidup rumah selama masa pandemi covid-19.
Masyarakat telah memandang kehidupan ekonomi harus mulai bergerak. Indikatornya, masyarakat telah memadati tempat-tempat layanan umum. Tindakan tegas tidak selalu efektif.
"Maka yang paling realistis adalah menguatkan protokol baru, protokol yang lebih ketat," kata Heroe yang juga Wakil Walikota Yogyakarta kepada PortalJogja.Com, hari ini (1/6/2020).
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Belanja di Pasar Tradisional Lewat Online Meningkat
Protokol baru adalah jembatan menuju kehidupan normal di kehiduan baru. Sementara normal baru masih belum kelihatan dan terlalu banyak kontroversi.
Lantas, kapan Kota Yogyakarta memberlakukan protokol baru?
Heroe menjelaskan, protokol baru telah disusun. Tapi masih ada opsi protokol baru yang belum selesai. Minggu ini akan digelar pertemuan dengan tokoh-tokoh agama. Agendanya membahas protokol baru dalam kegiatan keagamaan agar bisa segera dimulai.
Baca Juga: Tak Ada Intervensi Pemerintah, Hotel di Yogyakarta Terancam Bangkrut
Pemkot Yogyakarta juga menjadwalkan bertemu dengan kalangan kampus. Terutama terkait koordinasi penyusunan protokol baru bagi mahasiswa baru dan mahasiswa lama yang akan kembali kuliah.
"Misalnya apa saja persyaratan yang harus dibawa. Proses isolasi yang harus dijalankan mahasiswa dan sebagainya," kata Heroe.