Network
PORTAL JOGJA - Kasus penularan positif Covid-19 di wilayah Yogyakarta meningkat. Wacana opsi lockdown, jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan di Yogyakarta.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka opsi tersebut dan meminta semua kabupaten dan kota di Yogyakarta meniru Kabupaten Bantul yang menutup atau meliburkan objek wisata setiap Sabtu dan Minggu. Penutupan objek wisata tersebut untuk menekan penularan Covid-19 yang terus meningkat dari hari ke hari.
"Semua kabupaten lain harus mengikuti karena Parangtritis dan wisata di pantai selatan merupakan objek wisata sangat paing banyak didatangi wisatawan," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji.
Baca Juga: Ramai Wacana Lockdown, Bupati Bantul DIY Tutup Destinasi Wisata Pantai Selatan
Menurutnya penutupan objek wisata ini dilakukan sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Instruksi Bupati Bantul No.15/Instr/2021 tentang perpanjangan kesembilan pemberlakuan PPKM Mikro di Bantul.
Penutupan objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Bantul hanya dilakukan pada Sabtu dan Minggu dengan rentang waktu dari 15-28 Juni 2021.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan, kebijakan tutup total wilayah alias lockdown yang diwacanakan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bukan hanya persoalan kabupaten, melainkan seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta.
"Terkait wacana tutup total wilayah yang disampaikan Ngarso Dalem (gubernur DIY), ini bukan persoalan Bantul saja, tapi seluruh DIY. Sultan pasti punya pandangan, kebijakan apa yang akan diambil," kata Muslih, dalam keterangan resmi di Bantul, Minggu malam.
Menurut dia, Gubernur DIY memiliki pandangan untuk mengambil kebijakan dalam penanganan wabah Covid-19 di DIY yang dalam beberapa hari terakhir kasus baru melonjak, namun untuk memutuskan akan meminta masukan terlebih dulu dari kabupaten dan kota.
Baca Juga: Sultan Wacanakan Lockdown Total, DPRD DIY Beri Dukungan
