UII Gelar Workshop Yogyakarta Cyber Resilience 2023, Rektor UII Ingatkan Ancaman Siber Terus Berkembang

- 19 Juni 2023, 19:37 WIB
Workshop Yogyakarta Cyber Resilience 2023, yang diselenggarakan pada Senin 19 Juni 2023.
Workshop Yogyakarta Cyber Resilience 2023, yang diselenggarakan pada Senin 19 Juni 2023. /Chandra Adi N/portaljogja/

PORTAL JOGJA - Serangan cyber menjadi ancaman nyata yang tidak dapat diabaikan. Pelanggaran data, peretasan sistem, dan serangan siber lainnya dapat berdampak negatif pada beberapa sektor bisnis, edukasi, pemerintahan, dan kehidupan sehari-hari kita.

Oleh karena itu, penting untuk memahami pentingnya cyber resilience, yaitu kemampuan organisasi atau individu untuk merespons, melindungi, dan memulihkan diri dari serangan siber dengan cepat dan efektif.

Terkait hal tersebut Badan Sistem Informasi UII dalam program UII Academy mengadakan seminar dan workshop Yogyakarta Cyber Resilience 2023, yang diselenggarakan pada Senin hingga Selasa tanggal 19-20 Juni 2023.

Rektor UII, Fathul Wahid dalam sambutannya mengatakan, bahwa transformasi digital yang semakin masif telah menjadikan resiliensi siber semakin mendesak dan relevan.

"Ancaman siber yang terus berkembang secara konstan mengharuskan kita untuk memahami dan menghadapinya dengan kesiapan dan ketahanan yang tepat," ujarnya. 

Baca Juga: Kerap Dilanda Krisis Air Bersih, Polda DIY Lakukan Pengeboran di Semanu Gunung Kidul

Menurut Fathul serangan siber bisa mengekspos celah dalam sistem keamanan, mencuri data pribadi, dan merusak reputasi organisasi. Fathul mengingatkan serangan siber terhadap sebuah bank nasional beberapa waktu lalu.

"Dampak dari serangan siber, tidak hanya terkait dengan infrastruktur yang tidak berjalan seperti seharusnya, tetapi lebih jauh dibandingkan dengan itu. Reputasi organisasi dapat runtuh dalam waktu sekejap. Reputasi yang tercoreng berdampak kepada kepercayaan publik yang semakin turun," katanya.

Untuk itu organisasi harus memiliki rencana respons insiden dan, jika dimungkinkan, mengadakan latihan simulasi secara berkala. Pemulihan yang cepat dan efisien setelah serangan adalah kunci untuk meminimalkan dampaknya.

"Sangat mudah dipahami, respons yang lambat dapat menyebabkan kerugian yang signifikan dan memperburuk reputasi organisasi. Ragam serangan siber juga berkembang dari waktu ke waktu. Karenanya, organisasi juga harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan keamanan yang cepat. Organisasi harus awas dengan tren baru dalam serangan siber," lanjut Fathul.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah