Kenalkan Jamu ke Milenial, Farmasi UGM Launching Kafe Jamu Acaraki Gama

- 9 Maret 2023, 05:31 WIB
 Produk Jamu Acaraki Gama Fakultas Farmasi UGM/Dokumentasi UGM.
Produk Jamu Acaraki Gama Fakultas Farmasi UGM/Dokumentasi UGM. /UGM/

PORTALJOGJA - Fakultas Farmasi UGM membuka Kafe Jamu Acaraki Gama sebagai upaya melestarikan budaya minum jamu dan mengenalkan jamu di kalangan masyarakat, termasuk generasi muda pada Selasa (7/3) kemarin.

Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Apt. Satibi, M.Si., mengatakan Acaraki Gama merupakan kafe jamu yang menjadi salah satu wujud kerja sama antara Fakultas Farmasi UGM dengan PT. Acaraki Nusantara Persada dan BPOM RI.

Kafe jamu Acaraki Gama ini juga sebagai bentuk implementasi dalam pendidikan bagi mahasiswa dalam upaya meningkatkan kemampuan social entrepreneurship di bidang obat tradisional. Fakultas Farmasi juga terus berusaha mengembangkan penelitian obat tradisional, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

“Komitmen kita semua untuk melestarikan jamu sebagai budaya Indonesia dan mengenalkan jamu di kalangan masyarakat milenial,” katanya seperti dilansir dari laman UGM.

Baca Juga: BRI Mulai Cairkan KUR Maret Ini, Yuk Cek Syaratnya!

Satibi menyebutkan jamu merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia yang telah terbukti secara empiris dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Jamu Indonesia memiliki keunggulan komparatif tinggi karena berasal dari keragaman budaya dan kearifan lokal masyarakat serta keragaman hayati yang tinggi. Jamu sebagai aset nasional mempunyai dimensi manfaat yang sangat luas sehingga sudah saatnya dikembangkan sebagai komoditas yang kompetitif baik di tingkat lokal, regional maupun global.

Pendiri PT. Acaraki Nusantara Persada, Jony Yuwono, mengatakan Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah dan memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa. Keberadaan kafe Acaraki Gama menjadi wujud kolaborasi berbagai pihak yang hadir untuk menginspirasi generasi muda sekaligus melestarikan jamu sebagai warisan budaya.

“Harapannya kedepan minat akan penelitian jamu juga bisa berkembang dan bersaing di tingkat internasional,” katanya.

Rektor UGM, Prof.dr. Ova Emilia, Ph.D., menyampaikan bahwa selama ini jamu identik dikonsumsi oleh orang tua dan jarang tersentuh anak muda. Padahal, jamu merupakan kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan secara turun temurun. Sementara, generasi muda sebagai penerus masa depan bangsa perlu memahami kembali kebudayaan minum jamu dan pemanfaatannya bagi kesehatan.

“UGM menyambut baik upaya kembali memperkenalkan jamu di kalangan masyarakat milenial, termasuk mahasiswa melalui kafe jamu ini dilanjutkan dengan acara talkshow “Jamu Goes to UGM” untuk mengkampanyekan budaya minum jamu serta mengedukasikan khasiat jamu yang menyehatkan dan aman dikonsumsi oleh masyarakat,”paparnya.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x