Tujuh Perguruan Tinggi Indonesia Ikuti Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan di Spanyol

- 9 Oktober 2022, 06:15 WIB
Tujuh Perguruan Tinggi Indonesia Ikuti Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan di Spanyol
Tujuh Perguruan Tinggi Indonesia Ikuti Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan di Spanyol /Istimewa/

Sementara itu, Kepala Hubungan Internasional STIE Malangkucecwara, Ir. Dwi Nita Aryani, M.M., Ph.D. menjelaskan bahwa materi yang diperoleh dalam kegiatan tersebut fokus pada formulasi dan implementasi beragam program melalui proyek Erasmus+ iHiLead yang mampu memberikan dampak pada peningkatan kualitas kepemimpinan perguruan tinggi di Indonesia.

“Melalui wawasan yang kami peroleh dari beberapa praktik kepemimpinan perguruan tinggi di Eropa ini, kami akan berupaya mendesain ragam program melalui proyek Erasmus+ iHiLead untuk perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia, sehingga harapannya mampu meningkatan kapasitas kepemimpinan di lingkungan perguruan tinggi secara nasional”, terang Nita.

Selain itu, materi pelatihan juga berfokus pada prinsip-prinsip dalam menciptakan dampak perguruan tinggi bagi lingkungan yang mendorong pengembangan kebijakan dan program yang menekankan pada proses serta hasil yang berdampak positif pada tata kelola perguruan tinggi.

Menurut Nita, aktivitas peserta dalam fase ketiga ini adalah untuk mengembangkan project of change management sebagai lanjutan dari aktivitas di fase 1 dan 2 yang sebelumnya telah dilaksanakan di UII dan Universitas Padjajaran.

“Adapun aktivitas pada fase sebelumnya menekankan pada pengayaan dan peningkatan kapasitas peserta dalam hal kepemimpinan, mengelola sumber daya, dan mengelola konflik”, jelas Nita.

Baca Juga: Diduga Korupsi Dana BOS, Mantan Kepala Sekolah SMK Swasta di Tempel Sleman Ditangkap Polisi

Lebih lanjut, Nita menyampaikan bahwa proyek Erasmus+ iHiLead memiliki fungsi yang sangat strategis bagi perbaikan tata kelola perguruan tinggi yang diharapkan mampu memberi dampak signifikan pada peningkatan kualitas institusi perguruan tinggi di Indonesia, yang sejalan dalam mendukung pencapaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Oleh karena itu, keterlibatan perguruan tinggi mitra dari Eropa penting dimanfaatkan sebagai mitra perubahan dalam mengadvokasi pentingnya efektivitas kepemimpinan perguruan tinggi di Indonesia”, jelasnya.

Penyelenggaraan pelatihan sendiri dilatarbelakangi oleh berkembangnya era VUCA (akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang menghadirkan tantangan dinamis bagi banyak pihak. Di dunia industri, konsep VUCA telah banyak diadopsi guna menjadi panduan dan pertimbangan penting dalam konteks kepemimpinan dan perencanaan strategis. Nyatanya, dampak dari ketidakpastian yang muncul di era VUCA tidak hanya dirasakan oleh dunia bisnis, tetapi juga perguruan tinggi.

Kemampuan perguruan tinggi dalam menjamin kualitas pendidikan, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan berkontribusi di masyarakat, tidak terlepas dari gejolak, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. Dalam konteks ini, penting bagi para pemimpin perguruan tinggi di Indonesia untuk dapat mengambil keputusan secara cermat, karena keunggulan perguruan tinggi tentu tidak terlepas dari pengaruh kapasitas pimpinannya. Tak hanya itu, kondisi di era VUCA juga menuntut kecepatan, kelenturan, dan ketepatan pemimpin perguruan tinggi dalam mengambil keputusan.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah