UMY Buka Kelas untuk Para Pengungsi dari Bangladesh, Sri Lanka, Myanmar, dan Somalia

- 27 Juli 2022, 12:19 WIB
Ilustrasi pengungsi - IPCOS UMY Buka Summer Course untuk Para Pengungsi  dari Bangladesh, Sri Lanka, Myanmar, dan Somalia.
Ilustrasi pengungsi - IPCOS UMY Buka Summer Course untuk Para Pengungsi dari Bangladesh, Sri Lanka, Myanmar, dan Somalia. /Pixabay/kalhh

PORTAL JOGJA - Tidak semua orang bisa mendapatkan akses pendidikan dengan mudah. Beberapa kondisi bahkan bisa menghalangi seseorang mendapatkan akses pendidikan, seperti adanya konflik politik di sebuah negara.

Adanya konflik tersebut dapat pula memaksa individu untuk mengandalkan dirinya agar tetap bisa hidup, mendapat keamanan, dan juga mendapatkan pendidikan.

Hanya saja akses pendidikan di negara tujuan biasanya masih sangat terbatas. Hal inilah yang menjadi perhatian International Program of Communication Study (IPCOS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan membuka kelas khusus bagi para pengungsi.

Baca Juga: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY Rilis Tiga Buku, Salah Satunya Berjudul 'Rating Naik Etika Turun'

Menurut Direktur IPCOS UMY Muria Endah Sokowati, pihaknya membuka kelas tersebut sebagai wujud peduli terhadap dunia pendidikan tanpa memandang status sosial peserta didiknya.

“Kami membuka kelas ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap pendidikan, termasuk para pengungsi yang masih termarginalisasi karena minimnya akses pendidikan bagi mereka,“ kata Muria.

Summer Course 2022 digelar secara daring dan diselenggarakan sejak 11 Juli 2022 sampai 15 Agustus 2022 dengan mengusung tema Rethinking Communication, Media, and Diversity on Indonesian Context.

Muria mengatakan para pengungsi diharapkan bisa memahami secara general, misalnya, mengenai proses kerja media Indonesia ketika menampilkan perbedaan agama, suku, gender, sosial, termasuk kaum minoritas dan disabilitas sehingga bisa merefleksikan dalam pengalaman mereka sebelumnya.

Program Summer Course 2022 untuk pengungsi merupakan hasil kerjasama IPCOS UMY dengan International Organization for Migration (IOM) di Indonesia. Jumlah peserta ada 33 orang berasal dari Bangladesh, Sri Lanka, Myanmar, dan Somalia.

Muria juga menyambut baik antusiasme pengungsi yang bergabung dalam kegiatan ini.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah