Mengenal Tugu Kebangkitan Nasional, Bangunan Cagar Budaya untuk peringati 25 Tahun Budi Utomo

- 18 Mei 2022, 10:10 WIB
Tugu Kebangkitan Nasional yang berada di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.
Tugu Kebangkitan Nasional yang berada di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah. /Instagram @pariwisatasolo/

PORTAL JOGJA – Di Indonesia banyak terdapat bangunan tugu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tugu berarti tiang besar dan tinggi yang dibuat dari batu, bata dan sebagainya.

Selain Tugu Monas yang menjadi simbol kebanggaan bangsa Indonesia untuk mengenang perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan, juga terdapat tugu-tugu lain di berbagai daerah di Indonesia.

Ada Tugu Jogja, Tugu Muda, Tugu Jong Soematara, hingga Tugu Lilin. Tugu Lilin dikenal juga dengan nama Tugu Kebangkitan Nasional.

Dilansir dari laman indonesia.go.id, Tugu Lilin didirikan untuk memperingati 25 tahun berdirinya Budi Utomo. Peletakan batu pertama Tugu Lilin dilakukan awal Desember 1933 dan selesai dibangun pada bulan Oktober 1934.

Baca Juga: Hari Warisan Sedunia Diperingati Tiap 18 April, Berikut Sejarah Awal Penetapannya

Awalnya tugu itu diusulkan dibangun di beberapa daerah seperti Batavia, Surabaya, atau Semarang. Namun pemerintah Hindia Belanda menolak pembangunan tugu tersebut. Akhirnya atas izin dan dukungan dari Pakubuwono X, tugu itu kemudian dibangun di Surakarta.

Setelah selesai dibangun, tugu tersebut sempat diberi nama “Tugu Peringatan Pergerakan Kebangsaan 1908–1933”. Tentu saja penamaan itu ditolak oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan pemerintah mengancam akan membongkar tugu tersebut jika nama itu tetap digunakan.

Atas penolakan Pemerintah Hindia Belanda, Pakubowo X pun turun tangan. Pada akhir Januari 1935, Pakubuwono datang ke Batavia menemui Gubernur Jendral Bonifacius Cornelis de Jonge untuk meminta izin pemerintah, namun gagal. 

Baca Juga: Ismail Marzuki, Komponis Besar yang Tak Rasakan Belaian Kasih Ibu Kandung Sejak Lahir

Sementara itu Residen Surakarta MJJ Treur mengusulkan agar dinamakan sebagai “Tugu Peringatan Kemajuan Rakyat 1908 – 1933”. Ia kembali mengancam akan membongkar bangunan itu, jika usulannya tidak diterima. Akhirnya sebagai kompromi nama itulah yang disematkan pada tugu berbentuk lilin tersebut.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x