Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa berdasarkan monitoring yang dilakukan BMKG, terdapat beberapa fenomena atmosfer yang masih dapat memicu peningkatan curah hujan yang disertai kilat danangin kencang di wilayah Indonesia.
Diantaranya fenomena itu yaitu aktivitas monsun asia yang masih dominan, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) pada kuadran 3, adanya aktivitas gelombang atmosfer di sekitar Indonesia bagian Selatan, Tengah, dan Timur, serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di Indonesia Bagian Tengah dan Selatan.
"Seluruh fenomena atmosfer tersebut berkontribusi terhadap terjadinya fenomena cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia," terang Guswanto.***