Network
PORTAL JOGJA - Seusai melaksanakan kampanye di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kandidat presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkesempatan untuk mengunjungi Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X. Pertemuan tertutup ini berlangsung di Gedhong Wilis, Kepatihan pada Rabu 27 Desember 2023 pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.05 WIB.
Salah satu poin dari pertemuan ini adalah dirinya memohon doa restu kepada Raja Kraton Yogyakarta. Namun, Ganjar menolak anggapan bahwa ini juga termasuk memohon dukungan dalam Pilpres 2024.
"Selalu kita ketemu sesepuh kita minta doa restu. Ya pokoknya doa restu untuk keselamatan apa pun, ya pencalonan, ya bangsa ini, semuanya," ujarnya usai pertemuannya dengan Sri Sultan HB X.
Baca Juga: Angkringan Pemilu, Cara KPU Kulon Progo Sosialisasi Pemilu kepada Masyarakat
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga menjelaskan adanya pembicaraan lain saat silaturahmi tersebut. Hal itu berhubungan dengan pembahasan permasalahan negara dalam berbagai isu baik nasional maupun internasional.
"Ya tadi (soal) perubahan dunia yang sangat 'turbulance', disrupsi terjadi, dan Indonesia butuh menempatkan posisinya mengikuti dinamika internasional tapi jangan lupa kepentingan nasional. Aspek-nya banyak lah, 'polugri' (politik luar negeri)-nya ada, ekonominya ada, pertahanannya ada, komplet," kata sosok salah satu Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Paslon yang berpasangan dengan Mahfud MD pada kontestasi Pilpres 2024 ini pun juga menyebut kedekatannnya dengan Kota Yogyakarta. Atas dasar kedekatannnya ini kota pelajar ini, sudah sepantasnya ia meminta nasihat dari yang dianggap sebagai sesepuh.
Baca Juga: Ini Kata Gibran dan FX Rudy Soal Spanduk 'Solo Bukan Gibran'
"Saya kan sekolah di sini (Yogyakarta), lama di sini. Beliau sesepuh ya banyak nasihat lah soal situasi kondisi hari ini yang perlu kita jaga kondusifitasnya. Intinya itu saja," ucap suami dari Siti Athikoh.
Mengenai pertemuan ini, Gubernur DIY ini memang mengakui bahwa Ganjar Pranowo merupakan calon presiden pertama yang bersilaturahmi kepadanya secara khusus. Namun, dirinya terikat aturan sebagai abdi negara yang tak diperkenankan untuk memberikan dukungan kepada salah satu paslon.
"Aku ini 'dudu' (bukan) kader partai lho. Ada Undang-Undang melarang. Ya Pak Ganjar mau ketemu ya saya terima, memang (rencana) sudah lama. Ngobrol saja," ujar Ngarsa Dalem.
Baca Juga: Sinopsis Film The Invincible Dragon, Malam Ini di Bioskop Trans TV
Hal ini dibenarkan oleh mantan Gubernur Jateng ini. Sebenarnya, dirinya sudah berjanji dengan Ngarsa Dalem saat ia ada acara di Surakarta beberapa waktu lalu. Namun, baru ada kesempatan bertemu pada hari ini seusai kampanye di Klaten, Jawa Tengah.***
