Duet Ganjar dan Prabowo, Apa Mungkin? Ini Komentar Pengamat

- 24 September 2023, 05:25 WIB
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto salam komando.
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto salam komando. /PIKIRAN RAKYAT

PORTAL JOGJA - Wacana duet antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto tentulah menarik perhatian. Apakah mungkin dua bakal calon presiden (bacapres) dari dua koalisi yang berbeda ini akan jadi satu tim untuk pemenangan pemilihan presiden (Pilpres) 2024?. Beberapa pihak baik dari kalangan partai maupun pengamat, melontarkan komentar tentang wacana yang terasa unik tersebut.

Wacana ini bergulir setelah pada Kamis 21 September 2023, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani menyatakan tentang peluang mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sesuatu yang mungkin saja terjadi dalam dinamika politik Pilpres 2024

"Ya, mungkin-mungkin saja. Khan yang ada di politik ini selalu memungkinkan kami untuk selalu bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama anak bangsa untuk bisa menyepakati hal-hal yang akhirnya kami sepakati bersama, bahwa ini adalah yang terbaik bagi bangsa dan negara," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta seperti dikutip dari ANTARA

Baca Juga: Daftar Event Hari Ini di Yogyakarta , Ifan Seventeen dan Rizal Armada Hadir Di Pengajian Ustad Abdul Somad

Putri dari Megawati Soekarnoputri ini menyebut bahwa semua partai pasti punya perhitungan dan pertimbangan sendiri. Maka akan dilihat dinamika politik selama 1 bulan kedepan untuk menakar peluang kemungkinan tersebut.

"Ya, lihat lagi bagaimana dinamikanya selama 1 bulan ini, Apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi, kan semua partai punya kalkulasi nya," ujarnya

Hingga saat ini baik Ganjar maupun Prabowo sama-sama belum juga mengumumkan sosok pendamping cawapres untuk Pilpres 2024. Ini pula yang diduga menjadi wacana duet antara dua capres ini mencuat.

Komentar PDIP dan Partai Gerindra

Peluang Ganjar untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) nyaris mustahil terjadi pada pilpres 2024. Pendapat ini dikemukakan Politikus PDIP Perjuangan Deddy Yevri Sitorus dalam keterangan yang diterima ANTARA pada Jumat 22 September 2023 di Jakarta. Apalagi mantan Gubernur Jawa Tengah ini telah dikukuhkan PDIP sebagai capres

"Saya kira nyaris mustahil menjadikan Mas Ganjar sebagai cawapres karena beliau sudah ditetapkan menjadi capres. Belum pernah ada presidennya PDI Perjuangan, apalagi Ibu Megawati untuk menarik keputusan, apalagi menurunkan derajat penugasan," katanya

Deddy juga menjelaskan bahwa pengukuhan rekan separtainya itu sudah melalui proses dan pertimbangan yang matang. Ditambah lagi, memang sosok Ganjar adalah kader terbaik partai berlambang kepala banteng itu.

" Pak Ganjar adalah kader terbaik PDI Perjuangan untuk menjadi capres saat ini dan itu sudah melalui pertimbangan yang dalam, diskusi yang luas dan panjang," ucapnya.

Apalagi saat ini Megawati Soekarnoputri dan pimpinan partai politik pengusung Ganjar sedang berkonsentrasi memutuskan sosok cawapres yang akan mendampingi Ganjar pada Pilpres.

Sebelumnya, jawaban senada tentang wacana duet ini juga dilontarkan oleh Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco menyebut bahwa Prabowo diamanatkan maju sebagai capres berdasarkan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra yang kemudian didukung oleh partai-partai yang berkoalisi bersama Gerindra. Dasco mengaku dibenaknya belum ada pemikiran tentang wacana duet dua bacapres itu.

"Pertanyaannya tadi mungkin nggak mungkin, justru saya belum kepikiran sampai di situ tadinya. Sampai dengan teman-teman media nanya,ya jawab saya itu tadi," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta Kamis 21 September 2023.

Dasco mengingatkan juga bahwa dunia politik itu bersifat dinamis. Apapun bisa terjadi pada rentang masa sebelum pendaftaran capres-cawapres yang sudah ditetapka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 10 - 16 Oktober 2023 yang akan datang.

"Namanya politik ini kan dinamis, sampai dengan pendaftaran masih banyak hal yang mungkin terjadi," ucap lelaki kelahiran Bandung ini.

Komentar Pengamat

Direktur Parameter politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno yang menyatakan duet Ganjar dan Prabowo sangat sulit untuk diwujudkan. Kedua koalisi sudah mengukuhkan dua sosok tersebut menjadi capres sehingga akan sulit menemukan titik temu sehubungan dengan wacana tersebut.

"Khan tidak mungkin Prabowo itu jadi nomor duanya Ganjar. Ganjar tak mungkin jadi nomor dua Prabowo," ujar Adi.

Faktor lain yang juga membuat sulit duet itu terjadi adalah masing masing-masing sudah merasa bisa untuk berdiri di kaki sendiri. Adi malah menyarankan agar publik membiarkan kedua sosok tersebut saling berkompetisi satu sama lain.

Hal yang sama juga diungkapkan pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai wacana duet itu tidak realistis. Keduanya  juga sangat kompetitif dan sama-sama mempunyai peluang menjadi Pilpres 2024. Saidiman cukup yakin bahwa kedua tokoh dan juga partainya, tidak mau menjadi nomor dua atau cawapres.

"Keduanya juga berasal dari partai besar dan sekarang mendapatkan efek ekor jas dari popularitas Ganjar dan Prabowo sebagai (bakal) calon presiden," katanya.

Baca Juga: BPM UII Gelar Bimbingan Teknis Kurikulum OBE dan SPMI Berorientasi Internasional

Komentar Ganjar

Lalu bagaimana komentar Ganjar Pranowo sebagai salah satu subjek wacana tersebut? Dalam dua kesempatan yang berbeda, terkesan suami dari Siti Atikoh ini irit bicara. Ia seperti enggan untuk mengomentari terlalu jauh pertanyaan soal hal itu.

"Kata siapa," ujar pria kelahiran Karanganyar ini, seusai hadir dalam Silaturahmi Kebangsaan dengan para pendeta di salah satu hotel di Surabaya pada Jumat 22 September 2023.

Dia kemudian bergegas untuk meninggalkan lokasi acara sambil melayani permintaan foto tamu undangan yang menghadiri acara tersebut.

Begitu pula saat dia ditemui usai acara Dialog Kebangsaan" Temu Daerah BEM Nusantara Jatim" di Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Sabtu 23 September 2023. Ketika ditanya awak media tentang peluangnya berduet dengan Menteri Pertahanan dan Keamanan, lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) ini malah menjawab dengan jawaban singkat yang multi tafsir.

"Kemarin di Pekalongan gandengan ( dengan Prabowo), sekarang gandengan dengan istri," ujarnya singkat.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah