Network
PORTAL JOGJA – Beberapa hari lalu Krisdayanti mengungkapkan tentang besaran gaji dan tunjangan yang ia terima selaku anggota DPR RI. Keterangan itu sontak membuat heboh karena angkanya yang cukup fantastis.
Namun hal berbeda justru diungkapkan mantan politisi PKS yang kini menjadi Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah. Ia justru mengapresiasi secara positif pernyataan Krisdayanti.
“KD harus diapresiasi, bahwa dia terbuka, bahwa dia berbicara, supaya kita juga mulai berbicara bagaimana parlemen kita supaya perform lebih baik,” ujarnya.
Perihal besarnya angka yang diterima anggota dewan, Fahri justru mengatakan bahwa pejabat yang mendapatkan jabatannya dari pemilihan oleh rakyat, harus diberikan gaji lebih.
Baca Juga: 520 Nama Kembar dan Mirip Peserta Tes CPNS di Jawa Timur, BKD Imbau Cek Ulang Hati-hati Salah Jadwal
“Anggota DPR itu, dan semua pejabat terpilih itu memang harus digaji lebih,” ungkap Fahri Hamzah saat berbicara dalam podcast Deddy Corbuzier. “Karena ada proses representasi dan konstituen,” jelasnya lagi.
Berbeda dengan birokrat yang tak memiliki ‘rakyat’ pemilih namun diangkat berdasarkan karir birokrasi, para pejabat yang dipilih oleh rakyat biasanya harus memberikan kompensasi pada rakyat yang memilihnya.
“Biasanya rakyat datang lagi, bawa proposal, bikin acara, minta sumbangan, minta diperbaiki selokannya, atap masjidnya bocor,” terang Fahri membagikan pengalamannya.
Baca Juga: PPPK Guru Tahap I Harap-harap Cemas Tunggu Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi, Simak Ketentuannya
Meski begitu Fahri Hamzah sepakat bahwa tidak semestinya anggota DPR menerima dana untuk pembelanjaan seperti misalnya untuk penyerapan aspirasi. “Itu yang dana aspirasi 450 juta menurut saya bahaya. Karena membiarkan hak belanja terlalu besar kepada anggota dan dipegang individu,” paparnya.
