PORTAL JOGJA - Kasus sate beracun di Bantul, Provinsi DI Yogyakarta berhasil diunkap. Polisi mengamankan pelaku seorang wanita yang mengirimkan sate mengandung racun yang menewaskan seorang anak keluarga ojek online.
Polisi berhasil mengungkap misteri sate berancun yang dikirim seorang wanita beberapa waktu sebelumnya. Sate beracun itu menewaskan seorang bocah 10 tahun, anak pengemudi ojek online.
Terungkapnya misteri sate beracun yang dikirim seorang wanita misterius terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dari bungkus sate ayam tersebut.
Baca Juga: Taiwan Larang Warga yang Datang dari India, Malaysia juga Berlakukan Karantina Kecuali Pesawat Kargo
Baca Juga: Pilu, Thalita Latief Merasa di TItik Terendah Saat Divonis Kanker dan Berjuang Sendirian
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkhan Rudy Satria dalam keterangannya mengatakan menangkap NA, wanita pengirim sate beracun yang tinggal di Potorono, Banguntapan, Bantul. NA berasal dari Majalengka, Jawa Barat namun tinggal di Bantul. NA pernah menjalin hubungan dengan T.
Sate ayam tersebut mengandung kalium sianida yang menewaskan NFP (10), anak pengemudi ojek online. Pelaku ditangkap di rumahnya pada hari Jumat (30/4).
Burkan mengatakan pelaku NA 25 tahun itu sengaja mencampur racun jenis Kalium Sianida (KCN) ke bumbu sate ayam yang dikirimnya. Motifnya karena dendam dan sakit hati dengan target berinisial T.
“Motifnya dendam dan sakit hati, karena target ini menikah dengan orang lain, tidak dengan dirinya (NA),” ungkap Burkhan di Mapolres Bantul, Senin 3 Mei 2021.
Dari hasil pemeriksaan lanjut dia, NA membeli sianida berbentuk padat secara onlne melalui aplikasi belanja online. Racun kemudian dicampur di bumbu sate.