PORTAL JOGJA – Presiden Joko Widodo mewanti-wanti agar kepala daerah terus aktif mewaspadai perkembangan kasus Covid-19 di daerahnya masih-masing. Hal itu diungkapkan Presiden saat memberikan arahan pada kepala daerah se-Indonesia pada Rabu 28 April 2021 kemarin seperti diunggah Kanal Youtube Sekretariat Presiden.
“Sekecil apa pun kasus di kabupaten kota yang bapak ibu pimpin, jangan hilang kewaspadaan, amati terus perkembangannya, amati terus kurvanya,” pesan tegas Presiden Jokowi. “Begitu naik sedikit segerakan untuk tekan kembali,“ sambungnya.
Presiden Jokowi menyebut, kasus yang terjadi di India harus menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran bagi Indonesia. Menurut presiden, Pada bulan Oktober, November hingga menjelang Januari, India berhasil menurunkan angka kasus baru positif Covid-19. “Berhasil melandaikan kurva-nya,” kenang Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik 2 Menteri, Kepala BRIN dan Anggora Dewan Pengawas KPK
Ia pun mengatakan, pada bulan Januari 2021 Presiden Jokowi sempat menelfon Menteri Kesehatan India. “Menelfon Menteri Kesehatan India, kuncinya apa (hingga kasus bisa ditekan-red). Dan beliau menyatakan kuncinya adalah micro lockdown,” ungkap Presiden Jokowi.
Micro Lockdown ini lah yang kemudian diimplementasikan di Indonesia sebagai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Tetapi kita tahu hari-hari ini terjadi lonjakan yang sangat exponential di India menjadi 350 ribu kasus per hari,” kata Presiden. “Ini yang menjadi kehati-hatian kita semua,” imbuh Presiden.
Ia meminta agar semua pihak berhati-hati dengan libur panjang. Berdasarkan pengalaman beberapa kali libur panjang di Indonesia selalu diikuti dengan peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19. “Ingat tahun lalu, ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat,” pesan Presiden.
Baca Juga: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Sebut Tantangan Terbesar Adalah Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Presiden menyebutkan, pada libur panjang Idul fitri tahun lalu kasus naik sampai 93%; sedang pada libur Agustus 2020, kasus naik sampai 119%. “Libur panjang Oktober naik sampai 95 % dan libur Tahun Baru kemarin naik sampai 70 persen,” ungkap presiden.