Network
PORTAL JOGJA - Tragedi hilangnya KRI Nanggala 402 menjadi peristiwa yang memilukan bagi bangsa Indonesia.
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto saat jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu petang menyatakan jika armada kapal selam milik Indonesia ini telah tenggelam saat melaksanakan tugas.
Bukan hanya itu saja, panglima TNI ini juga menyatakan kabar duka bahwa sebanyak 53 awak kapal KRI Nanggala 402 dinyatakan telah gugur.
Baca Juga: Kasus Perdana Mutasi Virus Covid-19 India Ditemukan di Australia, Gubernur Australia Barat Marah
Seperti banyak diketahui sebelumnya, Kapal selam KRI Nanggala 402 berlayar membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.
Namun sayangnya ketika telah berlayar Kapal mendadak hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo.
Dalam jumpa pers di Bali, Sabtu 24 April 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan status KRI Nanggala 402 telah ditingkatkan menjadi subsunk (tenggelam).
Hal ini dilakukan setelah tim pencari melakukan pencarian selama 72 jam terhadap keberadaan kapal selam ini.
Sabtu pagi juga merupakan batas akhir life support (pendukung untuk hidup) berupa ketersediaan oksigen bagi kru KRI Nanggala, yakni 72 jam, jika listrik dalam kapal mati total (black out). ***
