Kunjungi JICT, Jokowi Minta KNKT dan Kemenhub Awasi Pesawat yang Akan Terbang

- 20 Januari 2021, 15:56 WIB
Kunjungi posko JICT, Jokowi minta KNKT dan Kemenhub periksa dan awasi pesawat yang akan terbang
Kunjungi posko JICT, Jokowi minta KNKT dan Kemenhub periksa dan awasi pesawat yang akan terbang /tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden/

 

PORTAL JOGJA - Presiden Joko Widodo meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat yang akan terbang.

Hal ini disampaikan Presiden ketika mengunjungi Posko Evakuasi Sriwijaya Air SJ 182 di JICT II, Rabu siang 20 Januari 2021.

Menurut Jokowi, hal ini dilakukan demi keselamatan masyarakat dan penumpang.

“Saya ingin agar di bidang transportasi, keselamatan adalah yang utama," kata Jokowi, seperti dikutip Portaljogja.com dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Ramalanya tentang 2021 Menimbulkan Keresahan, Mbak You : Saya Minta Maaf

Dalam pidatonya Jokowi juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerja tim SAR gabungan dari Kemenhub, Basarnas, TNI, Polri, KNKT, dan seluruh unsur atas kerja keras sejak awal musibah sampai saat ini

Saat ini Flight Data Recorder (FDR) sudah ditemukan, dan Jokowi berharap Voice Cockpit Recorder (VCR) juga segera ditemukan.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyaksikan penyerahan santunan, baik dari Jasa Raharja maupun dari pihak maskapai Sriwijaya Air.

Jasa Raharja memberi santunan sebesar 50 juta kepada setiap ahli waris korban, sedang Sriwijaya Air memberi santunan sebesar Rp 1,250 M.

Baca Juga: Pencarian Hari ke-12, Basarnas Fokus Temukan CVR Sriwijaya Air SJ-182

Selain mengucapkan duka cita kepada keluarga korban, Presiden meminta santunan ini segera diselesaikan.

Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi sejumlah pejabat seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Basarnas Marsma TNI Bagus Puruhito, dan Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo.

Sebelumnya dalam sambutannya Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa saat ini FDR sudah berhasil dibuka oleh KNKT.

KNKT juga sudah mendirikan posko baru di Pulau Lancang untuk memudahkan operasi pencarian.

Baca Juga: Dayana Gadis Asal Kazakhstan Viral Setelah Ajak Menikah YouTuber Indonesia, Begini Kronologinya

Budi menambahkan, sampai hari ke-12, Basarnas sudah mengumpulkan 324 kantong berisi bagian tubuh korban, 63 kantong serpihan kecil pesawat, 55 potongan besar pesawat.

Hingga saat ini, 40 penumpang sudah diidentifikasi. “Sudah diserahkan 27 jenazah kepada ahli warisnya," ucap Budi.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x