PORTAL JOGJA - Penyebaran kasus Covid-19 di DKI Jakarta mulai merambah ke sekolah yang baru saja mengawali pembelajaran tatap muka.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya telah memutuskan untuk menerapkan kebijakan belajar tatap muka 100 persen mulai Senin 3 Januari 2022.
Sebanyak 222 dari 30.550 spesimen warga sekolah dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes PCR sejak dibuka pada 3 Januari 2022 lalu.
Hal tersebut disampaikan Nahdiana Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam rapat di Komisi E DPRD Jakarta secara virtual, Rabu 2 Februari 2022.
Baca Juga: Zaskia Gotik Berpelukan Sambil Menangis, Banjir Ucapan Selamat atas Kehamilan Kedua
"Jumlah tes PCR yang dilakukan itu 30.550 jumlah yang positif PCR 222 dan positivity rate di sekolah adalah 0,7 persen jadi masih di bawah 5 persen," ucapnya.
Nahdiana menjelaskan, tracing kasus di sekolah di Jakarta dilakukan secara kasus per kasus. Pihaknya juga menunggu rekomendasi dari puskesmas untuk membuka sekolah.
mengenai PTM, menurut Nahdiana tidak bisa hanya melihat sekolah itu sendiri tapi bagaimana melihat lingkungan di sekitarnya.
Nahdiana menyebutkan pihaknya mengatur jam pulang dan datang siswa yang bersekolah di lingkungan dengan jumlah penduduk yang banyak.
Apabila sekolah tersebut berada di kepadatan tertentu, pihaknya sudah dikoordinasikan dengan dinas terkait dan dinas perhubungan untuk mengamankan kerumunan.
"Ketika kasus tadi bahwa Jakarta sedang dilakukan evaluasi tapi juga PTM. Seluruh sektor dilakukan valuasi kita sampaikan ke pemerintah pusat," ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di daerahnya selalu dipantau.
Menurut Anies Baswedan, untuk pengetatan akan dilakukan apabila keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah penuh.
Artikel ini sudah dimuat sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul Dinas Pendidikan: 222 Siswa Sekolah di Jakarta Positif Covid-19 Selama Januari 2022
Baca Juga: Naysila Mirdad Positif Covid-19: Kaya Lagi Disentil Sama Tuhan, Akui Sempat Kendor Jaga Prokes
Hal itu disampaikan Anies Baswedan setelah meninjau pelaksanaan Imlek di Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, di kawasan Glora, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 1 Februari 2022.
"Salah satu faktor untuk menetapkan pengetatan adalah tentang keterisian di rumah sakit," ucapnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pelaksanaan PTM di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dievalusi.***(Amir Faisol/Pikiran Rakyat)