Apilkasi Satu Jantung 2.0 Besutan Dosen UGM yang Bisa Selamatkan Penderita Henti Jantung

- 16 Juni 2023, 05:56 WIB
dr. Beta Ahlam Gizela, DFM, Sp. FM Subsp. FK(K) saat menjelaskan tentang aplikasi yang diberi nama SatuJantung 2.0
dr. Beta Ahlam Gizela, DFM, Sp. FM Subsp. FK(K) saat menjelaskan tentang aplikasi yang diberi nama SatuJantung 2.0 /Chandra Adi N/@portaljogja.com/

PORTAL JOGJA - Dosen Fakultas Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan mengembangkan sebuah aplikasi untuk membantu penanganan kasus henti jantung. Aplikasi yang diberi nama SatuJantung 2.0 ini dibuat oleh dr. Beta Ahlam Gizela, DFM, Sp. FM Subsp. FK(K).

Beta menceritakan ide awal pembuatan aplikasi SatuJantung bermula saat ia dan suaminya dr. Nurholis Majid, M. Kes., mendapati putra mereka mengalami serangan jantung mendadak. Dari pengalaman itu keduanya tergerak menciptakan alat yang diharapkan bisa memberikan pertolongan bagi banyak orang saat mengalami serangan jantung, terutama dalam kondisi tidak ada petugas kesehatan.

“Dokter yang menangani anak saya saat terkena serangan jantung mendadak saat itu berkata mungkin putera bapak tidak akan selamat kalau bukan karena orang tuanya dokter,”ungkap Beta di Yogyakarta Kamis 15 Juni 2023.

Baca Juga: Laptop Yoga Terbaru dari Lenovo Hadirkan Performa dan Mobilitas Cocok untuk Para Kreator Digital

Aplikasi SatuJantung telah dirilis di playstore. Masyarakat umum terutama yang memiliki riwayat maupun risiko serangan jantung maupun henti jantung dapat mengunduh aplikasi ini. Setelah mengunduh aplikasi ini, pengguna bisa melakukan registrasi dengan memasukan data-data pribadi seperti nama, jenis kelamin, tanggal lahir, nomor telepon, nomor telepon keluarga yang dapat dihubungi, tensi, berat dan tinggi badan, riwayat merokok, riwayat diabetes, serta aktivitas fisik. Apabila datadata tersebut telah dimasukkan selanjutnya akan muncul hasil identifikasi resiko penyakit jantung dari pengguna.

“Jika hasil perhitungan menunjukkan risiko tinggi sebaiknya menggunakan aplikasi ini,”ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa aplikasi SatuJantung dirancang dengan fitur utama berupa alarm bagi pasien serangan jantung dan henti jantung. Aplikasi ini bisa dijalankan cukup dengan satu klik pada tombol melayang.

“Jadi terjadi serangan, waktunya tidak lama dan tombol melayang ini bisa menyelamatkan penggunanya,” terangnya.

Ketika tombol melayang diklik nantinya akan muncul sejumlah informasi yang membantu petugas kesehatan dalam mengidentifikasi pasien. Beberapa informasi seperti tingginya risiko penyakit jantung, kontak keluarga yang bisa dihubungi, serta tombol emergency.

Penggunaan aplikasi ini ketika terjadi serangan jantung atau henti jantung bisa langsung mengklik tombol tolong. Lalu, ikuti petunjuk pertolongan pertama yang bisa dilakukan, sesuai dengan kondisi pasien. Misal pasien dalam keadaan sadar atau tidak sadar selanjutnya mencari bantuan orang lain untuk menelepon 119 (layanan ambulans).

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah