Network
PORTAL JOGJA- Sebuah peringatan bagi gadis remaja yang melakukan diet dengan sembrono atau menurunkan berat badan dengan cara tidak sehat. Harus mulai waspada karena terlalu ngoyo menurunkan berat badan, justru akan membuat bobot tubuh naik dalam beberapa waktu ke depan.
Setengah dari remaja di Amerika Serikat memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat selain bukan karena diet. Misalnya, tidak makan seharian atau makan hanya sedikit, dan menggunakan makanan pengganti yang dicairkan. Selain itu, mereka juga merokok dengan tujuan mempertahankan berat badan.
Pada remaja pria, persentasenya lebih rendah, yaitu satu banding tiga. Menurut para ahli bahwa pola makan dan kebiasaan buruk tersebut, akan terus berlanjut hingga mereka dewasa nanti.
Dianne Neumark Sztainer, profesor dari School of Public Health, University of Minnesota telah menulis penemuannya di Journal American Dietetic Association bahwa ribuan pelajar di Minnesota, AS banyak yang melakukan cara diet yang tidak sehat.
Baca Juga: Semarakkan Milad ke-42, UMY dan 100 Pimpinan PTS DIY Bersepeda Bersama
Pada 2.500 remaja yang masuk dalam penelitian, kedapatan memiliki risiko mengalami gangguan pola makan, seperti memuntahkan kembali makanan, menggunakan pil-pil diet, obat dengan sifat laksatif yaitu memaksa kotoran dari usus keluar dengan paksa atau menggunakan obat pelangsing yang bersifat diuretik (sering buang air kecil) untuk menurunkan bobot tubuh.
Hasilnya, 58 persen gadis remaja dan 31 persen remaja pria melakukan pengurangan berat badan secara tak sehat. Mereka yang melakukan hal tersebut justru akan mengalami kenaikan berat badan pada lima tahun ke depan, meskipun saat penelitian dilakukan, mereka telah memiliki berat badan yang telah diinginkan.
Sementara itu, gadis remaja yang melakukan diet tak sehat dengan cara ekstrem sampai enam kali lipat lebih dari kondisi normal, akan mengalami gangguan pola makan pada lima tahun mendatang.
Meskipun selama ini sering disebutkan bertubuh gemuk kerap terjangkit penyakit. Namun, diet dengan cara tak sehat memiliki risiko lebih berbahaya lagi terutama pada gadis remaja.
Namun, yang lebih membuat para peneliti khawatir adalah perilaku para gadis remaja dalam mengontrol berat badan mereka, yang kerap menggunakan cara tak sehat, asal badan ramping dan ideal menurut standar iklan kecantikan yang kerap digaungkan.
