PORTAL JOGJA – Meski daging kelinci jarang ditemui di pasar tradisional maupun pasar modern, namun di beberapa daerah dikenal dengan kuliner khas daging kelincinya.
Sebut saja di Kawasan Kaliurang di Jogja, serta di Tawangmangu, Karanganyar Jawa Tengah. Di obyek wisata dua tempat tersebut, pengunjung bisa menikmati olahan daging kelinci, terutama sate.
Meski tak sepopuler daging ayam ataupun daging sapi dan kambing, namun daging kelinci memiliki beberapa keunggulan. Terutama kandungan proteinnya yang tinggi, namun rendah lemak dan kolesterol.
Di Amerika Serikat konsumsi daging kelinci telah dimulai sejak pertengahan abad ke-20. Pada perkembangannya, daging kelinci juga biasa dikonsumsi di Eropa dan Timur Tengah.
Dikutip dari akun Instagram Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, daging kelinci memiliki ciri khas warna yang pucat dan memiliki serat halus dan termasuk golongan daging putih sebagaimana daging ayam atau unggas.
Sementara itu, dilansir dari laman Web MD, daging kelinci ternyata memiliki manfaat yang sangat bagus untuk kesehatan karena kandungan gizi di dalamnya, seperti :
Baca Juga: Angga Wijaya Akui Tak Cukup Pantas Menjadi Suami Dewi Persik: Aku Tahu Banget Doanya Bukan Aku
Protein. Setiap 100 gram daging kelinci mengandung 29,1 gram protein, yang bermanfaat untuk pertumbuhan otot, kulit, rambut dan kuku. Bahkan 100 gram daging kelinci dapat memenuhi sepertiga kebutuhan protein harian manusia.
Selenium. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan 55 mikrogram selenium per hari. Selenium berfungsiuntuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu fungsi tiroid yang sehat. Tiap 100 gram daging kelinci mengandung 38,5 mikrogram atau lebih dari separuh kebutuhan selenium per hari.