PORTAL JOGJA - Dalam tradisi lisan dan tulisan budaya Jawa dikenal orang Sukerta atau wong sukerta. Artinya orang yang sepanjang hidupnya bakal menemui kesialan.
Orang Sukerta atau wong sukert dapat diketahui sejak lahir. Olah karena itu agar terhindar dari kesialan dan kesengsaraan harus dilakukan ruwatan.
Berikut ini penjelasan mengenai wong sukert yang dirangkum dari berbagai sumber diantaranya Anak Otang-anting atau anak tunggal baik laki-laki atau perempuan saja.
Anak kedhana kedhini yakni dua anak bersaudara laki-laki atau perempuan saja.
Sendang kapit pancuran yakni anak perempuan berada di tengah laki-laki atau 3 bersaudara yang nomer dua adaah perempuan dan nomer 1 dan 2 laki-laki.
Selanjutnya Pancuran kapit sendang yakni anak laki-laki ada di nomer 2 atau tengah kemudian nomer 1 dan 2 adalah perempuan.
Lima bersaudara laki-laki semua atau Pandawa Lima.
Orang-orang sukerta ini dalam tradisi masyarakat Jawa harus diruwat karena akan jadi makanan Betara Kala atau Murwakala.
Ruwatan Sukerta hingga saat ini masing sering dilakukan oleh masyarakat Jawa yakni dengan menampilkan wayang kulit dengan lakon ruwat Murwakal.