Sambut Hari Kopi Internasional, Ini 5 Cara Seru Agar Kopi Tak Lenyap dari Muka Bumi

- 1 Oktober 2021, 07:37 WIB
Merayakan Hari Kopi Internasional 1 Oktober
Merayakan Hari Kopi Internasional 1 Oktober /Chandra Adi N/@PortalJogja.com/

PORTAL JOGJA - Budaya ngopi sudah sejak lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, Beberapa tahun lalu terdengar kabar bahwa kopi akan punah akibat perubahan iklim.

Tentu berita ini mengejutkan para penggemar kopi sejatI, apakah benar bahwa kopi akan punah? Renata Puji Sumedi Hanggarawati, Agroecosystem Program Manager dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), menjelaskan, perubahan iklim tentu akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan.

Tanaman kopi juga tentu ikut terdampak perubahan iklim. Musim makin sulit diprediksi, musim panen berubah, hama ppenyakit meningkat. Gejala itu sudah dikeluhkan oleh petani kopi di Sumatra dan Flores Manggarai.

Baca Juga: Jodoh Weton Jumat Klwon yang Cocok Agar Keluarga Harmonis dan Tak Boros Kelola Keuangan

Tapi, Puji meyakini, kopi tidak akan punah, selama kita dapat turut mengurangi dampak perubahan iklim, baik dalam hal adaptasi maupun mitigasi. Namun, sebenarnya banyak faktor yang bisa menyebabkan menurunnya produksi kopi, misalnya sisi produktivitis, aspek lahan, serta aspek konsumsi.

“Memang ada estimasi bahwa sejumlah wilayah di kawasan Nusa Tenggara Timur, termasuk Flores, misalnya, akan jadi lebih kering. Hal ini tidak saja berdampak pada tanaman kopi, melainkan juga pada flora dan fauna yang hidup di daerah tersebut,” kata Puji.

Dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional yang jatuh setiap 1 Oktober, dan menjaga agar kopi tidak benar-benar punah, berikut adalah lima cara yang kita lakukan:

1. Jalin kolaborasi dengan petani kopi

Puji mengamati, petani kopi di kawasan Flores Manggarai didominasi oleh orang tua. Masih jarang ada anak muda yang tertarik untuk menjadi petani. Di sinilah diperlukan berbagai dukungan dari para pencinta kopi.

“Anda bisa mengadakan pelatihan yang membuat anak muda tertarik untuk jadi petani kopi. Misalnya, workshop untuk jadi barista. Kalau ada yang punya pengetahuan untuk mengolah limbah kopi, Anda bisa bantu mereka agar bisa memanfaatkan limbah. Misalnya, dibuat menjadi bahan sabun atau lulur. Atau, ketika ada yang mengalami kesulitan pemasaran, maka Anda yang ahli dalam bidang tersebut bisa membantu membukakan digital platform,” kata Puji.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah