PORTAL JOGJA - Debat kedua Capres yang merupakan putaran ketiga dari lima debat yang diagendakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah usai digelar pada Minggu malam 7 Januari 2024. Menariknya, terjadi perdebatan yang cukup sengit pada event tersebut. Ada hal lain yang juga menarik diperhatikan adalah tampilan busana para capres yang beradu argumentasi pada 'show' malam itu. Berikut Portal Jogja merangkumkan hal tersebut, sebagaimana dikutip dari ANTARA.
Anies Baswedan
Gaya busana kandidat presiden nomor urut 1 Anies Baswedan pada 7 Januari malam, sepadan dengan penampilannya pada dua kali acara debat resmi KPU sebelumnya. Konsisten menggunakan setelan jas hitam tanpa dasi dan dalam baju putih. Perbedaan kecil yang nampak, adalah tidak adanya peci hitam yang menghiasi kepala mantan Gubernur DKI Jakarta ini seperti pada dua event sebelumnya.
Kesan dari baju tampilan formal seperti yang dipakai pasangan Anies-Muhaimim (AMIN) ini pernah diulas dalam waktu berbeda oleh dua pengamat mode. Mereka adalah Lisa Fitria dari Indonesian Fashion Chamber (IFC), serta Dewi Utari.
Baca Juga: Serba-serbi Debat Kedua Capres 2024
Dewi Utari menanggapi gaya pakaian AMIN dalam keterangan tertulis pada Rabu 13 Desember 2023 menyebut bahwa kesan pertama yang ingin ditampilkan melalui padanan busana tersebut adalah nuansa ketegasan dan lebih ke arah serius.
Sementara itu perancang busana Lisa Fitria saat mengomentari gaya busana mantan Rektor Paramadina dan ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, mempersepsikan sebagai gaya formal layaknya pejabat negara di berbagai belahan dunia.
"Mungkin ingin mengembalikan rasa pejabat zaman dulu atau ingin mensejajarkan pejabat negara selevel dengan pejabat negara lain yang memakai setelan jas sebagai tanda bahwa mereka adalah pejabat," ujar Lisa sebagaimana ditulis ANTARA pada Sabtu 23 Desember 2023 lalu.
Baca Juga: Anies dan Prabowo Saling Adu Argumen, Pasca Debat Terlihat Tidak Bersalaman
Prabowo Subianto
Seperti pasangan AMIN, Menteri Pertahanan dan Walikota Surakarta selaku paslon Pilpres 2024 nomor urut 2 ini juga konsisten dalam tiga kali event adu argumentasi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemungutan Suara. Kemeja biru muda dan celana panjang hitam yang menjadi ciri khas mereka, kemudian dipadankan dengan sepatu yang disesuaikan dengan usia masing-masing. Prabowo subianto mengenakan sepatu pantofel dan Gibran Rakabuming Raka memakai sepatu sneakers.
Pengamat mode Dewi Utari menyebut bahwa warna biru muda dalam busana mereka itu ingin mengesankan gestur yang lebih santai dan approachable, mudah didekati. Di waktu terpisah, perancang busana Lisa Fitria juga menyebut kesan kasual ingin lebih ditonjolkan dan juga bahwa pejabat negara itu 'humble' atau rendah hati. Ia juga menganalisa soal keduanya membidik ke Gen Milenial dan Gen Z.
"Dengan bungkusan hanya kemeja kasual untuk menunjukkan anti ribet. Karena generasi sekarang membutuhkan sesuatu yang enggak ribet dalam segala hal," ucapnya, sehari sesudah acara tanggal 22 Desember 2023.
Ganjar Pranowo
Inilah satu-satunya pasangan capres dan cawapres yang selalu berganti tema pada setiap acara adu gagasan gelaran KPU tersebut. Diketahui Minggu malam 7 Januari 2024, sosok mantan Gubernur Jawa Tengah dan Menkopolhukam aktif ini bergaya 'Top Gan'. Ide tampilan ala pilot ini terasa sangat kasual dan 'anak muda banget'.
Dengan patch slogan 'tas tes' dan 'sat set', nomor urut '3', dan beragam program, yang mereka sematkan pada jaket bomber berwarna hijau. Balutan kemeja putih dengan dasi merah berada di balik jaket bomber tadi. Dan penampilan semakin heboh dengan kacamata aviator yang mereka kenakan saat itu.
Baca Juga: Kampanye Hari ke-41, Hanya Muhaimin yang Berkampanye Hari Ini
Melihat waktu ke belakang, gaya ini jauh berbeda dengan tampilan gelaran pertama dan kedua. Pada 12 Desember 2023, Ganjar-Mahmud berpakaian semi formal dengan aksen grafiti yang terdapat di kemeja Ganjar dengan jargon 'Sat Set' dan gambar tiga jari.
Pada gelaran kedua 22 Desember 2023, baju adat Rote dari Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi pilihan Ganjar Pranowo. Perancang Lisa Fitria mengatakan bahwa busana adat Rote memiliki makna dan folisofi kuat. Topi ti’I langga memiliki bentuk runcing menggambarkan sifat orang Rote yang cenderung bertekad keras dan dipercaya sebagai simbol kewibawaan dan simbol kepercayaan bagi kaum laki-laki Suku Rote.
Sedangkan Mahfud MD memakai pakaian khas Madura. Baju khas Madura yang merupakan lapisan rakyat, menurut Lisa, bertujuan untuk memperkuat asal usulnya sebagai putra daerah Pulau Garam ini, serta sebagai simbol bahwa dirinya bersama rakyat guna membangun Indonesia.***