Mengenal Profesi Konservator, Dokternya Koleksi Museum

- 16 Maret 2023, 05:20 WIB
 Konservator bernama Farah Dhita ini sedang melakukan kegiatan bersih-bersih koleksi naskah lama yang tersimpan di Perpustakaan Museum Nasional Indonesia Jakarta.
Konservator bernama Farah Dhita ini sedang melakukan kegiatan bersih-bersih koleksi naskah lama yang tersimpan di Perpustakaan Museum Nasional Indonesia Jakarta. /museumnasional.or.id /

PORTAL JOGJA - Para konservator ini merupakan tim Bidang Perawatan dan Pengawetan museum yang bekerja di belakang layar melakukan pekerjaan konservasi untuk memastikan keterawatan koleksi museum.

Koleksi-koleksi ini merupakan koleksi terpilih (masterpieces) yang merupakan bukti puncak-puncak peradaban budaya masyarakat Indonesia. Sehingga keberadaannya harus dilestarikan dalam kondisi yang baik agar nilai-nilai dan berbagai kearifan yang terkandung di dalamnya dapat terjaga.

Koleksi-koleksi museum yang rata-rata telah berumur relatif tua dan rapuh selalu rentan oleh serangan hama perusak, vandalisme, dan pengaruh kondisi lingkungan sekitar. Untuk memastikan kebersihan, keperawatan, dan pelestarian aset bangsa yang sangat bernilai dan jadi kebanggaan Bangsa Indonesia, pekerja konservasi yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu secara intensif melakukan kegiatan observasi, perawatan, dan pengawetan.

Baca Juga: Mengapa Tidak ada Pecel di Warung Pecel Lele ? 

Kegiatan konservasi menjadi sebuah pekerjaan yang seolah tiada habisnya mengingat setiap museum ada yang memiliki lebih dari 153.000 koleksi. Konservator museum secara rutin berkeliling memantau kondisi keterawatan koleksi, termasuk jika ada laporan dan masukan dari petugas museum maupun pengunjung. Semua koleksi museum baik yang dipamerkan maupun disimpan dalam storage, tidak boleh lepas dari pengamatan dan penanganan tenaga konservasi.

Konservasi tidak hanya sekedar membersihkan koleksi dari debu atau kotoran lainnya. Koleksi museum yang terbuat dari berbagai material harus dikaji di laboratorium, dipantau dan didokumentasikan secara berkala untuk mengetahui kondisinya secara detail. Apakah ada noda, jamur, rayap, atau karat. Semua koleksi harus didata dan ditangani dengan teliti dan tepat agar selalu tampak bersih dan utuh seperti aslinya.

Pekerjaan konservasi museum berasal dari beragam latar belakang keilmuan sains, antara lain dari bidang kimia, biologi, dan pertanian. Selain itu, juga melibatkan berbagai disiplin ilmu lain terkait, seperti seni rupa, sejarah, antropologi, dan arkeologi, yang terampil dan dididik melalui berbagai pelatihan dan seminar tingkat nasional atau internasional.

Para konservator museum juga selalu mengikuti perkembangan metode, teknologi, dan bahan konservan yang diaplikasikan oleh museum-museum besar di seluruh dunia. Untuk konservator senior, misalnya di Museum Nasional Indonesia Jakarta, bahkan telah diminta menjadi narasumber di berbagai seminar dan pelatihan konservasi, baik di dalam maupun di luar negeri.

Narasumber ahli kimia dari perguruan tinggi terkemuka, ahli serangga dari lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, dan praktisi museum yang berkompeten pun secara berkala diundang dalam bimbingan teknis atau seminar.

Baca Juga: Kain Tenun Bentenan Minahasa Sempat Menghilang Lebih dari 200 Tahun 

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: museumnasional.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x