Hajar Aswad, Batu dari Surga yang Pernah Hilang dan Dihancurkan, Berikut Kisah Sejarahnya

- 4 Mei 2021, 14:19 WIB
Hajar Aswad yang terletak di pojok Ka’bah. Menjadi penanda dimulai dan berakhirnya ibadah Tawaf dalam umrah dan haji.
Hajar Aswad yang terletak di pojok Ka’bah. Menjadi penanda dimulai dan berakhirnya ibadah Tawaf dalam umrah dan haji. /Instagram Al Haramain

Sekitar 180-an Hijriyah, pada masa Abdullah bin Zubair memasang lingkaran pita perak di sekeliling Hajar Aswad. Pemasangan pita perak itu dilakukan agar Hajar Aswad tetap utuh dan tidak mudah pecah.

Baca Juga: Will Smith, Shawn Mendes dan Selebriti Lain Ikut Penggalangan Dana Penanganan Covid-19 di India

Pemasangan pita perak berikutnya dilakukan pada 189 H, ketika Sultan Harun ar-Rasyid berkuasa. Setelah itu tahun berganti tahun, upaya paksa untuk merusak dan mindahkan batu hajar aswad terus teradi, namun upaya itu selalu gagal.

Batu hajar aswad juga pernah berpindah tempat. Batu Hajar Aswad dikembalikan ke tempatnya pada 10 Zulhijah 339 H, setelah 22 tahun Ka’bah kosong dari Hajar Aswad.

Terakhir kali kasus hajar aswad di rusak oleh seorang dari Afghanistan dengan cara dicongkel. Namun ketahuan oleh penjaga masjid dan kemudian menangkapnya, dia pun dihukum mati.

Untuk menjaga dan mengekalkan keutuhannya, Hajar Aswad sering dililit dan dilingkari dengan lingkaran pita perak sebagai pelindugnya yang kuat menahan.

Kini hajar aswad terus dijaga agar tidak ada satu pun orang yang merusk atau mencurinya. Berbagai kamera CCTV telah di pasang di semua sudah masjidil haram, Batu hajar aswad juga terus di jawa selama 24 jam. Jemaah masih bisa menciumnya secara berganti batu yang dipercaya dari surga itu meski hanya beberapa detik.***

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x