Tersangka Serangan Nice dari Tunisia dan Tidak Masuk Daftar Terduga Milisi

- 30 Oktober 2020, 13:40 WIB
Deretan Dampak Kontroversi Presiden Prancis Emmanuel Macron, dari Boikot Hingga Teror Gereja Nice
Deretan Dampak Kontroversi Presiden Prancis Emmanuel Macron, dari Boikot Hingga Teror Gereja Nice /UPI

PORTAL JOGJA - Tersangka penyerangan yang menewaskan tiga orang di Kota Nice, Prancis, diketahui berasal dari Tunisia.

Menurut petugas pengadilan, tersangka penyerangan tidak masuk dalam daftar terduga milisi oleh kepolisian Tunisia sebelum meninggalkan negara tersebut pada September.

Tersangka yang bernama Brahim Aouissaoui meninggalkan Tunisia pada 14 September dan tiba di Kota Nice pada Rabu, kata petugas Mohsen Dali.

Baca Juga: Tiga Orang Tewas dalam Serangan Bersenjata Tajam di Kota Nice Prancis

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan boikot produk Prancis, Muhammadiyah Kecewa Pernyataan Presiden Prancis

Tunisia mulai menyelidiki kasus Aouissaoui, yang ditangkap Kepolisian Prancis pasca serangan tersebut, kata Dali.

Menurut sumber keamanan Tunisia, pria berusia 21 tahun itu merupakan warga desa Sidi Omar Bouhajla dekat Kairouan, namun akhir-akhir ini tinggal di Sfax. Polisi kini sedang menginterogasi keluarganya di sana.

Sfax adalah pelabuhan utama yang berjarak sekitar 130 km dari pulau kecil Lampedusa Italia. Sfax merupakan titik keberangkatan utama bagi warga Tunisia yang hendak melakukan penyeberangan ilegal menuju Eropa.

Baca Juga: Hati-Hati, Gelombang Tinggi Berpeluang Terjadi Hingga Besok

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini Jum’at 30 Oktober 2020. Ada Empire State di Bioskop Trans TV Malam In

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x