Aksi Demo di Jerman Tolak Denda Tidak Pakai Masker

- 30 Agustus 2020, 09:20 WIB
Ilusrasi bau mulut saat pakai masker.
Ilusrasi bau mulut saat pakai masker. //Pixabay

PORTAL JOGJA - Warga Jerman menggelar aksi demo menolak denda tidak menggunakan masker dan mengabaikan protokol kesehatan.

Aksi digelar di Kota Berlin ini terus terjadi beberapa kali selama bulan Agustus ini. Mereka memprotes kebijakan Pemerintah Angela Merkel yang memperketat aturan pencegahan Covid-19, termasuk pengenaan denda 50 euro atau Rp865 ribu jika ketahuan tidak pakai masker.

Aksi demo di Kota Berlin itu terjadi Sabtu (29/8) waktu setempat. Pembubaran dilakukan menyusul pelanggaran protokol pencegahan Covid-19 yang dilakukan peserta aksi.

Baca Juga: Mahfud MD Yakin Kasus Penyerangan Polsek Ciracas Mudah Diselesaikan

Dikutip dari AFP, sekitar 20 ribu orang ikut dalam aksi tersebut. Mereka enggan menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak selama aksi unjuk rasa.

"Aturan jaga jarak tidak dihormati oleh sebagian besar pengunjuk rasa meski ada imbauan berulang kali," kata polisi di lokasi demo.

"Tidak ada jalan lain selain membubarkan kerumunan," lanjutnya.

Aksi penolakan ini diikuti berbagai kelompok, Mereka terdiri dari klelompok penganut teori konspirasi, kelompok kaum kiri dan kelompok kanan.

Massa yang kembali turun ke jalan hari ini mengklaim mereka memperjuangkan kebebasan. Mereka tak sudi diatur negara dalam urusan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca DIY Hari ini Minggu 30 Agustus 2020. Cuaca Cerah, Hati-hati Angin Cukup Kencang

"Kami di sini untuk mengatakan bahwa kita harus berhati-hati! Krisis akibat Covid-19 ataupun tidak, kita harus mempertahankan kebebasan kita," kata seorang Christina Holz (22), seorang peserta aksi kepada AFP.

"Saya bukan simpatisan golongan ekstrem kanan. Saya di sini untuk memperjuangkan kebebasan fundamental kita," ucap demonstran lainnya, Stefan (43).

Awalnya demonstrasi ini dilarang oleh Pemerintah Kota Berlin. Namun, demonstran melakukan perlawanan dengan menyatakan kemarahan di media sosial.

Selama aksi berlangsung tidak kurang 3 ribu polisi Jerman dikerahkan untuk mengamankan aski.

Sejak awal aksi, kepolisian juga sudah memperingatkan warga terkait protokol kesehatan. Kepala kepolisian Berlin Barbara Slowik menegaskan pihaknya tak segan membubarkan massa jika tak mematuhi protokol.

"Kami tidak mungkin dan tidak mau melihat puluhan ribu orang berkerumun dan menimbulkan risiko penularan," tegasnya.

Aksi serupa sempat digelar pada Senin (3/8/2020) lalu yang bertajuk 'hari kebebasan'. Demonstrasi itu berujung pembubaran karena massa tak mengindahkan imbauan protokol kesehatan. Ada banyak polisi terluka akibat bentrok dengan peserta aksi demo. ****

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah