Duta Besar China Dipanggil Kementerian Luar Negeri Turki, Oposisi Kritik Konflik Berdarah Muslim Uighur

- 8 April 2021, 10:28 WIB
Protes terhadap genosida yang dilakukan pemerintah China terhadap etnis minoritas Uighur di Xinjiang
Protes terhadap genosida yang dilakukan pemerintah China terhadap etnis minoritas Uighur di Xinjiang /Bagus Kurniawan/Kuzzat Altay/Unsplash

PORTAL JOGJA - Kasus kekerasan terhadap etnis muslim Uighur di China kini menjadi perhatian dan sorotan dunia.

Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta besar China untuk Turki, Lio Shaobin atas unggahannya di Twitter terkait dengan pembelaan diri terhadap tuduhan yang dilontarkan partai oposisi Turki dalam peringatan 31 tahun konflik berdarah di kota Baren, Xinjiang, China.

Para pemimpin oposisi yang terdiri dari pemimpin Partai IYI Meral Aksener dan Wali Kota Ankara, Mansur Yavas mengecam China atas konflik yang menyebabkan etnis Uighur terpaksa kabur dari tanah kelahirannya.

Baca Juga: 12 Negara Penghasil Emas Terbesar Dunia, China, AS, Rusia, Australia, Indonesia Papan Tengah di Urutan 6

Baca Juga: BCL Peluk Mesra Ariel Noah, Warganet heboh: Jodoh Ya Semoga, Ngarep Boleh Lah

“Kami tidak akan tinggal diam tentang penganiayaan mereka. Kami masih merasakan sakitnya pembantaian pada tahun 1990 itu,” tulis Aksener di Twitter.

Dimulai pada 5 April 1990, Zeydin Yusup, salah seorang pemimpin muslim Uighut di Xinjiang memimpin protes yang dihadiri oleh 200 orang terhadap pemerintah China.

Mereka secara resmi menuntut diakhirinya proses migrasi massal etnis Han ke Xinjiang yang merupakan rumah bagi etnis Uighur.

Beberapa kabar juga menyebutkan bahwa protes ini juga dilakukan atas dugaan 250 aborsi paksa yang dilakukan pemerintah China terhadap perempuan Uighur dan pelarangan pendirian masjid.

Baca Juga: Bidara Sidr, Bidara Arab yang Tercantum Dalam Al Quran dan Berkhasiat Dalam Pengobatan Modern

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x