Network
PORTAL JOGJA - "Grave of the Fireflies", atau "Hotaru no Haka" dalam bahasa Jepang, adalah sebuah film animasi produksi tahun 1988 yang disutradarai oleh Isao Takahata dan diproduksi oleh Studio Ghibli.
Berlatar belakang Jepang pada akhir Perang Dunia II, film ini menceritakan kisah tragis dari dua saudara muda yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah-tengah kehancuran dan kelaparan.
Alur Cerita
Film dimulai dengan kematian Seita, seorang remaja laki-laki, di sebuah stasiun kereta pada tahun 1945. Narasi kemudian melompat kembali beberapa bulan untuk menceritakan perjalanan hidup Seita dan adik perempuannya, Setsuko, setelah kota mereka, Kobe, dibom oleh Sekutu.
Baca Juga: Sinopsis Film Contagion, Kisah Pandemi Global Akibat Virus
Dalam serangan bom tersebut, ibu mereka meninggal dunia, dan mereka terpaksa pergi tinggal bersama bibi mereka. Namun, hubungan dengan bibi mereka menjadi tegang karena kekurangan makanan dan sumber daya lainnya yang disebabkan oleh perang. Seita dan Setsuko memutuskan untuk meninggalkan rumah bibi mereka dan menempati sebuah pondok yang ditinggalkan di pinggiran kota.
Dengan sedikit makanan yang mereka miliki, keduanya mencoba untuk menjaga harapan dan keceriaan di tengah-tengah situasi yang semakin memburuk. Setsuko, yang masih sangat muda, sering kali tidak memahami sepenuhnya keparahan situasi mereka. Seita berusaha sekuat tenaga untuk merawat adiknya, mengumpulkan makanan dan sumber daya lainnya sebaik mungkin, tetapi kondisi pasca-perang yang keras membuat upayanya hampir mustahil.
Klimaks
Seiring berjalannya waktu, kelaparan dan penyakit mulai menggerogoti kesehatan kedua saudara tersebut. Seita berjuang untuk mendapatkan makanan dan obat-obatan, namun usahanya kerap kali sia-sia. Setsuko, yang semakin lemah, mulai mengalami halusinasi dan kebingungan.
Baca Juga: Sinopsis Film Anaconda Dibintangi Jennifer Lopez, Tayang Malam ini di Bioskop Trans TV
Tragedi yang mendera Seita dan Setsuko menggambarkan dampak perang yang menyedihkan terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Film ini tidak hanya menyajikan kritik terhadap perang, tetapi juga menggambarkan kekuatan ikatan saudara dan kehilangan yang mendalam.
