Sejarah Perkembangan Kesenian Degung dari Sunda Jawa Barat

- 6 September 2021, 05:09 WIB
Ilustrasi gamelan Degung dari Sunda Jawa Barat
Ilustrasi gamelan Degung dari Sunda Jawa Barat /encyclopedia DKI Jakarta

PORTAL JOGJA - Sejarah kesenian degung perlu pahami untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa perkembangannya selama ini baik di dalam dan luar negeri.

Hal menarik tentang kesenian degung adalah fungsi-fungsinya yang khas sesuai bentuk lagunya.

Lagu kemprangan salah satu satu kesenian degung yang hadir berirama wilet atau keringan.

Kemudian jenis bentuk lainnya adalah gumekan atau tabuhan yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan gamelan lainnya juga.

Gamelan Degung hasil karya masyarakat Sunda, kemudian gamelan adalah kelompok waditra yang cara membunyikan dengan memukul.

Baca Juga: Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 2020 Kembali Digelar Terbaatas Saat Pandemi Covid-19

Pengertian Istilah Degung

Sebelum mengetahui sejarah Kesenian Degung ada baiknya memahami istilah degung. Istilah degung bila kaitkan dengan Kirata Basa berasal dari kata Ngadeg berarti berdiri.

Sedangkan Agung artinya pengagung yang artinya bangsawan(menak). Dengan demikian kesenian degung adalah keagungan martabat kaum bangsawan.

Sejarah Kesenian Degung

Kesenian Degung Telah Ada Sebelum Kemerdekaan RI

Sejarah kesenian degung telah ada sejak ratusan tahun sebelum kemerdekaan RI, salah satunya pada masa kerajaan Galuh.

Pada masa itu lagu kesenian degung terpengaruh kondisi sungai antara lain lagu Kintel Buluk hingga Sang Bango.

Masa Kasupuhan Sumedang kesenian degung juga ada yang dapat jumpai di museum Prabu Geusan Ulun yang bernama Gamelan Degung Pengasih

Gamelan ini adalah peninggalan Bupati Sumedang 1791-1828 yaitu Pangeran Kusumadinata atau Pangeran Kornel.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 6 September 2021 Cancer, Leo dan Virgo, Horoskop Cinta, Keuangan dan Kesehatan

Awal Mula Kesenian Degung Populer

Sejarah kesenian degung pada awal perkembangannya alami perubahan termasuk cara penyajiannya. Hai ini terlihat Bupati Cianjur RT Wiranatakusumah 1912-1920 yang ketika itu degung tanpa nyanyian dan hanya gamelan saja.

Sejarah kesenian degung mulai dikenal publik setelah Bupati Cianjur tersebut pindah ke Bandung. Sesudah diangkat menjadi Bupati Bandung Ia membawa seperangkat gamelan degung bernama Pamagersari.

Semenjak itulah alunan gamelan degung hiasi pendopo agung. Kemudian popularitas kesenian degung makin tinggi pasca Anang Thayib, sahabat Bupati Cianjur menggunakan kesenian degung untuk keperluan dalam hajatannya.

Sejak itu degung makin terkenal hingga akhirnya terbentuk gamelan degung versi baru dengan nama Purbasasaka.

Tahun 1926 kian populer degung isi ilustrasi film cerita pertama di Indonesia berjudul Loetoeng Kasaroeng oleh L. Heuveldrop dan G Kruger produksi Java Company Bandung.

Lagu Palwa khas kesenian degung juga hadir tahun 1956 dalam pembukaan berita RRI bahasa Sunda kala itu. Selanjutnya lagu degung kembangkan kembali dengan vokal grup Parahyangan tahun 1958 pimpinan E. Tjarmedi

Kesenian Degung dalam Versi Modern

Sejarah kesenian degung terus mengalami perkembangan yang cukup tinggi hal ini terlihat dari kuantitas jumlahnya cukup banyak.

Baca Juga: Amora Cover Lagu Reckless Tepat di Hari Ulang Tahun Ke-10, Buktikan Vokalnya Makin Terasah

Bahkan kesenian degung tidak hanya dalam bentuk gamelan, tetapi mengalami perubahan yang arrasemen lebih modern mulai tahun 1970-an

Hal itu terlihat setelah munculnya sejumlah musisi yang mencoba arrasemen baru salah satunya Nano S dengan grup Gentra Madya.

Saat itu mampu memasukkan unsur baru dan laris di pasaran antara lain Puspit tahun 1978. Kemudian lagu Kalangkang populer oleh Nining Media dan Barman Syahyana tahun 1986.

Perkembangan Sejarah Kesenian Degung di luar negeri

Kesenian degung terus mengalami yang baik ada beberapa perguruan tinggi dan musisi yang tertarik melakukan inovasi dengan aransemen baru.

Musisi Lou Harruson dari USA, Rachel Swindell bersama mahasiswa lain di London, Inggris. Kemudian Paraguna di Jepang, dan ada juga Grup Indra Swara pimp Fitra Ismu, yang aktif dengan gamelan degung bermarkas di ibukota Meksiko tahun 2014.***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah